Biarkan orang menilaimu dari apa yang mereka lihat. Biarkan mereka berasumsi dengan melihat apa yang ada anda gunakan. Yang ada di permukaan anda. Karena dari situ, anda bisa lihat mana orang yang berkualitas. Anda akan semakin mudah memfilter orang-orang yang ada disekelilingmu. Orang yang cerdas, dan dewasa, dia akan menahan diri untuk menilai anda, sampai dia masuk di rumahmu. Tapi orang yang dangkal, dia akan langsung menilaimu saat jalan lewat depan rumahmu.
Tidak Semua Orang Bisa Masuk Ke Dalam Rumah Orang
Mau penilaian bagus atau tidak, biarkan mereka yang menilai. Biarkan mereka penasaran dengan isi rumahmu. Biarkan mereka menebak-nebak apa yang ada di dalam rumah mu. Sehingga mereka sendiri yang akan merasa risih dan tidak tenang. Karena kualitas seseorang akan terlihat dari situ. Jika orang itu pantas, orang itu beradab. Jika dia ingin tahu apa yang ada di dalam, saat dia melihat anda di depan pintu, pasti akan dengan sopan menyapa anda dan bertanya bisakah dia masuk. Jika dia sopan dan beralasan, anda akan membukakan pintu. Tapi bagi orang yang ingin masuk ragu, ingin lalu lalang, tapi matanya tetap tertinggal di depan rumahmu.
Mencoba mengintip dari luar, ada apa di dalam rumah. Tapi mereka menyapa pun anda tidak, sehingga anda tidak bisa membukakan pintu. Sehingga mereka hanya berasumsi. Dan menebak-nebak. Biarlah orang seperti itu. Karena pasti akan ada-ada saja orang yang seperti itu dalam kehidupan. Meskipun anda baik, tidak semua juga orang akan anda persilahkan masuk ke dalam rumahmu, kedalam hidupmu. Kadang ada beberapa orang yang hanya cukup di senyumin aja, ada yang cukup bertegur sapa di depan rumah, tanpa membawa dia masuk ke dalam rumah. Jadi tidak perlu menjadi terlalu ramah kepada semua orang. Jika ada beberapa orang memang tidak pantas untuk mendapat keramah tamahanmu, ya sudah, jangan paksakan. Biarkan, karena anda masih bisa memberikan rasa ramah mu kepada orang yang lebih tulus menyapa anda.